Kenapa otak memakai energi sebanyak itu? Meski kita gak melihat otak bekerja, sebenarnya di dalam sana sibuk bgt, otak terdiri dari 86milyar sel syaraf yg disebut neuron, dan neuron2 ini gak pernah diam, neuron terhubung satu sama lain dengan jembatan kognitif yang disebut sinapsis, sinapsis menggunakan bahan kimia yg disebut neuro transmiter untuk membawa sinyal yang akan dipindahkan dari satu neuron keneuron berikutnya, dan karena masing2 neuron mengirim sekitar 1 hingga 20 sinyal setiap 10 detik, kamu menggunakan trilyunan sinyal hanya untuk menyerap informasi dalam tulisan ini. Sibuk bgt kan? Untuk mengatur kemampuan kognitif, emosional dan sensorik-motorik mu, sinyal2 itu biasanya memberikan salah satu dari 2 perintah antara lakukan sesuatu atau berhenti lakukan itu.. tapi jaringan saraf yg sangat luas ini bukan rangkaian yg kaku, justru kenyataannya rangkaian itu terus menerus disambungkan, pesan utamanya disini adalah otak kita bisa dilatih menjadi lebih baik atau lebih buruk.
Nah jumlah dari gabungan kerja otak itu adalah apa yg kita sebut sebagai pikiran, transmisi sinyal saraf bertanggung jawab membentuk diri kita yg sekarang karena itu bertanggungjawab pada daya pikir, ingatan dan hasrat kita, sensasi tubuh seperti rasa sakit atau geli, serta emosi seperti kebahagiaan atau amarah juga diproses di dalam pikiran.. hanya saja sinyal2 itu gak mengikuti jalur yg sudah ditentukan.
Otak bisa dilatih, dimodifikasi dan diprogram ulang, fenomena ini dikenal dengan sebutan neuroplastisitas, itulah kenapa orang yg pendengarannya kurang biasanya punya Indra penglihatan lebih tajam, hal itu disebabkan area otak yg biasanya mengatur pendengaran gak digunakan jadi iya dialihkan ke tugas lain seperti penglihatan, proses yg terjadi di dalam otak bukan cuma bisa beralih fungsi tapi juga bisa berkembang kalo mendapat rangsangan. Ambil contoh para pianis profesional, otak mereka menunjukan tingkat yg lebih tinggi dalam pengembangan area otak yg mengendalikan gerakan tangan, dibandingkan orang2 lain yg gak bermain piano setiap hari, latihan yg berulang memperkuat hubungan antara input dan output, sayangnya perubahan otak karena rangsangan itu berlaku untuk hal baik dan buruk, kalo tadi dikatakan seorang pianis bisa gerakan tangan dg tangkas karena rangsangan yg di dapat dari latihan rutin, seseorang yg mengalami depresi berulang cenderung lebih cepat kambuh, karena area diotaknya yg bertanggung jawab untuk depresi sudah lebih terangsang. ini menandakan kalo aktifitas saraf kita bersifat kontekstual, kalo kamu gak melakukan sesuatu area otak yg bertanggungjawab untuk itu akan mencari tugas lain sebaliknya kalau kamu sering melakukan sesuatu, area yg bertanggung jawab untuk itu akan berkembang, bukankah itu kabar bagus, karena ternyata kita punya kendali atas keadaan pikiran kita, yg kita butuhkan selanjutnya adalah mencari latihan yg tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar