Teori prospek menunjukkan bahwa orang yang
memiliki kecenderungan irasional untuk lebih enggan mempertaruhkan
keuntungan (gain) daripada kerugian (loss), apabila seseorang dalam posisi
untung maka orang tersebut cenderung untuk menghindari risiko atau disebut risk
aversion, sedangkan apabila seseorang dalam posisi rugi maka orang tersebut
cenderung untuk berani menghadapi risiko atau disebut risk seeking.
Teori prospek adalah teori yang menjelaskan bagaimana seseorang mengambil
keputusan dalam kondisi tidak pasti. Substansi teori prospek adalah proses
pembuatan keputusan individual yang berlawanan dengan pembentukan harga
yang biasa terjadi di ilmu ekonomi. Teori prospek ini berawal dari penelitian yang
dilakukan oleh Kahneman & Tversky (1979) dalam penelitian Adiasa (2013),
mengenai perilaku manusia yang dianggap aneh dan kontradiktif dalam
mengambil suatu keputusan. Subjek penelitian yang sama dengan beberapa
pilihan yang sama namun diformulasikan dengan cara yang berbeda maka hasil
keputusan seseorang akan berbeda. Kahneman & Tversky (1979) dalam Adiasa
(2013) menamakan perilaku orang tersebut sebagai risk aversion behavior dan risk
seeking behavior.
Dalam teori prospek, Kahneman & Tversky (1979) seperti yang dikutip dalam
penelitian Adiasa (2013), mengungkapkan bahwa seseorang akan mencari
informasi terlebih dahulu kemudian akan dibuat beberapa “decision frame” atau
konsep keputusan. Setelah konsep keputusan dibuat maka seseorang akan
mengambil keputusan dengan memilih salah satu konsep yang menghasilkan
expected utility yang terbesar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar