Kamis, 05 November 2020

Batu filusuf vs urim dan tumim

 Batu filusuf adalah batu yg dapat merubah semua logam menjadi emas, dibuat oleh alkimia

Alkimia adalah protosains yang menggabungkan unsur-unsur kimia, fisika, astrologi, seni, semiotika, metalurgi, kedokteran, mistisisme, dan agama. Dua tujuan yang saling berkaitan yang diupayakan oleh banyak ahli alkimia adalah batu filosof, sebuah zat mitos yang memungkinkan terjadinya transmutasi logam biasa menjadi emas; dan panacea universal, obat yang dapat menyembuhkan segala penyakit dan memperpanjang usia. Alkimia dapat dipandang sebagai cikal-bakal ilmu kimia modern sebelum dirumuskannya metode ilmiah

Transmutasi logam biasa menjadi emas melambangkan upaya menuju kesempurnaan atau ketinggian tertinggi eksistensi. Ahli alkimia meyakini bahwa seluruh alam semesta sedang bergerak menuju keadaan sempurna; dan emas, karena tak pernah rusak, dianggap zat yang paling sempurna. Dengan mencoba mengubah logam biasa menjadi emas, mereka sebenarnya mencoba membantu alam semesta. Maka, cukup logis jika mereka berpikir bahwa dengan memahami rahasia ketakberubahan emas, mereka akan menemukan kunci untuk menangkal penyakit dan pembusukan organik; demikianlah pertautan antara tema-tema kimiawi, spiritual, dan astrologi menjadi ciri-ciri alkimia zaman pertengahan.

Urim dan Tumim adalah alat bantu yang dipercaya oleh orang-orang Israel digunakan oleh para Imam pada zaman dahulu yang sesuai catatan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Alat bantu ini dipercaya sebagai salah satu dari perlengkapan pakaian para Imam yang melayani Tuhan, terutama bagi mereka yang melayani untuk Bait Suci ataupun Kemah-Kemah Suci. Urim dan Tumim ini dipercaya digunakan oleh para keturunan Harun, seorang yang dipercaya sebagai Imam ketika Musa menjadi Nabi, dan merupakan juru bicara bagi Musa, terutama ketika Musa akan membawa keluar umat Israel dari penawanan Mesir. Urim dan Tumim ini dipercaya sebagai salah satu alat bantu yang telah diberikan Allah untuk menerima suatu jenis Wahyu dari Allah.

Bagiku batu2 itu hanyalah sarana pencerahan tentang kehidupan.. dibalik fungsi2 batu2 itu tersimpan makna yang dalam agar kita lebih bijak menjalani hidup.. kita dapat menciptakan batu filsuf, urim dan tumim versi kita sendiri, sebagai pengingat dan petunjuk dalam upaya menuju kesempurnaan atau ketinggian tertinggi eksistensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar